Translate

Home » » Student Company menjadikan entrepreneur

Student Company menjadikan entrepreneur


Sudah tidak diragukan lagi bahwa anak sekolah sekarang selalu memiliki pola pikir yang unik dan out of the box, sehingga kreativitasnya selalu memiliki nilai jual.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan harapannya agar lulusan sekolah di Jawa Barat  memiliki jiwa (1) Nasionalisme dan religius yang radikal dalam arti maju dalam berpikir dan bertindak. (2) Proteksi, bisa menjaga dari pengaruh-pengaruh  yang negatif. (3) Mandiri , tidak mengandalkan dari pihak lain. Dan (4) Entrepreneurship.  Harapan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat DR.H. Asep Hilman, M.Pd, saat pembukaan Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi dalam Kegiatan Bedah SKL UN Ekonomi 2015-2016, di Aula kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Lebih jauh lagi Kepala Disdik menyoroti tentang MEA  (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah mulai diberlakukan,  diharapkan sekolah-sekolah sudah dapat mengantisipasinya dengan akan datangnya  tenaga kerja asing yang akan mengadu nasib di Indonesia, dan sejuta produk-produk Asean yang akan membanjiri Perdagangan Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia tidak berperan sebagai penonton, tetapi mampu bersaing dengan Negara-negara Asean.
Sehubungan dalam  menyiapkan lulusan yang dapat bersaing dengan  Tenaga Asing, dan produk yang dipasarkan. Kini di beberapa sekolah, sudah mengadakan kegiatan Ekstrakulikuler  yang bernama Student Company (Perusahaan Siswa)  Semoga Eskul ini menjadi sebuah harapan dari Mendikbud Anies Bawesdan "Ekskul yang ada ini sudah ketinggalan zaman. Sekarang banyak anak-anak yang sudah kurang tertarik dengan ekskul yang ada. Maka kita harus buat ekskul yang menarik, jadi energi lebih anak-anak tersalurkan," kata Anies di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), (TribunNews.com-Minggu14/12/2014).

Student Company ini digagas oleh Prestasi Junior Indonesia , sebuah  yayasan Nirlaba yang merupakan bagian dari Junior Achievement worldwide, yang didirikan semenjak tahun 1995 dan di Indonesia diprakarsai oleh Marjuki Darusman.
 Anggota Student company ini  didorong untuk selalu berpikir inovatif di bidang keterampilan bisnis serta bersikap positif dalam mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki, dengan harapan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenal dunia usaha sesungguhnya.
Sesungguhnya  membentuk jiwa  kewirausahaan ini  sudah masuk dalam kurikulum 2013, dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, baik itu di tingkat SMP, SMA, MA maupun SMK. Namun dalam prakteknya pada umumnya siswa hanya  ditugaskan membuat  produk dari sektor Budi daya, Rekayasa, Pengolahan, dan kerajinan.  Produk yang dibuatnya bisa kegiatan individu maupun kelompok.  Hanya kegiatan tersebut  dilakukan sekali saja, sebab pada semester berikutnya harus membuat lagi barang yang baru.
Dalam Student Company siswa dilatih dan dibina seolah-olah ia merupakan pelaku ekonomi, yang  tentunya  harus fokus di salah satu produk, karena ini namanya perusahaan maka produk yang dibuatnya harus benar-benar ada unsur  inovatifnya  dan dibutuhkan oleh konsumen. Kemudian masalah permodalan dilakukan melalui penjualan saham yang ditujukan kepada pengurus maupun diluar pengurus, dengan nilai sahamnya Rp.2.000/ lembar saham.   
Seorang Direktur dan jajaran pengurus harus benar-benar bertanggungjawab terhadap aktivitas perusahaannya  termasuk masalah keuangan.  Hal ini dikarenakan permodalan didapat dari penjualan saham yang disebar di lingkungan sekolah.
Para pengurus Student Company ini selalu didorong untuk memproduksi  barang yang inovatif seperti ada yang memproduksi Tas dengan segala gaya, bisa digendong, diselempang atau dijinjing, yang tentunya dibutuhkan oleh pasar. Dan yang lebih menantang lagi bahwa kegiatan ini selalu dikompetisikan antar perusahaan siswa di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
Dengan adanya Eskul Student Company ini diharapkan anggotanya setelah lulus menjadi pelaku Industri Kreatif  yang sekarang sedang dikembangkan sehingga menjadi Entrepreneur sejati  seperti Nadiem Makarim (Pencetus Go-Jek), Victor Giovan (Pemilik Teh Kempot),  Andrew Darwis (Pendiri Situs Kaskus) atau  Gibran Rakabuming Raka (Pemilik Katering Chilli Pari dan Markobar),

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. Intisari Pendidikan.blogspot.com - All Rights Reserved