Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” merupakan salah satu Film Komedi Indonesia Tahun 2010 yang dirilis oleh Deddy Mizwar. Cerita dari film ini ditulis oleh Musfar Yasin, dan diperankan oleh Reza
Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo,
Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia,
dan Teuku Edwin. Film ini bertemakan pendidikan, dalam alur ceritanya pemeran berniat untuk merubah anak-anak yang berprofesi mencopet.
Saya
mencoba sedikit mengulas dengan pengambl beberapa pelajaran dari film
tersebut. Dalam hal ini saya lebih mengedepankan masalah yanbg mekanda
ibu pertiwi.
Dalam
film ini menceritakan seorang pemuda lulusan s1 yang sulit mencari
pekerjaan. sehingga memunculkan perdebatan antar kedua orang tua yang
menganggap pendidikan penting atau tidak. Sebuah fenomena yang tidak
asing lagi, bahwa sulitnya mencari sebuah pekerjaan di negri ini. Hal
ini bukan membuktikan bahwa pendidikan itu tidak penting, pendidikan itu
sangat penting, tetapi selain kita mengenyan pendidikan diperlukan
sosialisasi untuk memperluas jaringan komunikasi kita untuk mempermudah
kita dalam mencari pekerjaan. Dalam film ini juga menceritakan tentang
kemiskinan yang melanda negeri. Hal ini digambarkan oleh sekumpulan anak
jalanan yang berprofesi sebagai pencopet. Sungguh sedih jika kita
bayangkan, anak-anak yang masih kecil yang sudah harus mencari uang demi
mempertahankan hidup. Ditambah lagi mereka melakukannya dengan cara
mencopet. Kenapa hal ini bisa terjadi?lagi-lagi faktor pendidikan yang
menyebabkan ini semua. Faktor mahalnya pendidikan atau masih tertanam
bahwa pendidikan itu tidak penting. Tetapi jika telah berpendidikan bisa
menjamin hidup atau tidak melakukan perbuatan haram?? Lagi-lagi sebuah
permasalahan yang sedang melanda negeri ini. Dalam film ini juga
mengangkat cerita orang berpendidikan yang berprofesi sebagai pencopet
(KORUPTOR). Sehingga tidak ada bedanya antara orang berpendidikan
ataupun tidak berpendidikan. Bagaimana kita mamp menyikapi permasalahan
ini? AGAMA, ya benar. Semuanya harus dibekali dengan ilmu agama agar
semuanya menjadi terarah dan lebih baik. Satu lagi, saat mereka
(pencopet jalanan) telah diarahkan menjadi pengasong untuk mencari
rezeki dengan cara yang halal, ada Satpol PP yang mengejar-ngejar
mereka. Sehingga mereka berpikir. “apa bedanya jadi penvopet atau
pengesong,sama-sama harus dikejar-kejar dan masuk penjara”. Menjadi
pencopet mendapat penghasilan banyak tapi dikejar-kejar masa, menjadi
pengasong penghasilan sedikit tapi juga dikejar-kejar satpol PP, menjadi
koruptor penghasilan banyak tapi enak-enakan duduk diatas kursi dan
diruangan yang nyaman. Sungguh sayang negeri ini jika fenomena ini terus
dibiarkan tanpa ada solusi yang lebih baik. Sebuah harapan dari para
pencopet jalanan setelah mereka diberikan pendidikan, melalui syair lagu
Indonesia Raya. Mereka meng-amin-kan ibarat sebuah doa.
1 komentar:
Antara Sedih dan tertawa muncul selama nonton film ini.
Post a Comment