Suguhan seorang guru yang humoris mengakibatkan anak tetap ceria dan perhatian siswa menjadi Fokus pada apa yang disampaikan, sehingga siswa tidak sempat memainkan hp, atau curat-coret dalam buku. Ketika pembelajaran sedang berlangsung.
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan belajar yang dikendaki (Kristiandi 2009:23) Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa adalah melalui penyampaian materi yang dapat menarik perhatian siswa, ditambah dengan bumbu rasa menyenangkan. Bagaimana mungkin siswa akan selalu focus selama kurang lebih 7 jam , bila semua guru menyampaikan pelajarannya hanya sekedarnya, kemudian dengan menampilkan wajah yang selalu cemberut tiada secercah senyum yang dikeluarkan, apalagi dengan sikap arogan yang ditonjolkan membuat perasaan siswa menjadi ada rasa ketakutan, maka di kelas tidak akan terjadi interaksi karena siswa merasa takut bila akan bertanya, sehingga kelas menjadi serasa tak berpenghuni. Salah satu bukti bagaimana siswa tidak merasa kerasan tinggal di kelas adalah dengan seringnya meminta ijin untuk ke wc atau kemana.
Dengan demikian maka Salah satu factor yang menyebabkan motivasi belajar siswa menurun adalah karena kesalahan guru dalam menyampaikan pelajarannya bersifat monoton. Bagaimana mungkin bahkan sikap yang diperlihatkan seorang guru yang selalu menjaga jarak, sehingga terkadang siswa yang memiliki masalah dalam belajarpun enggan mengutarakan permasalahannya karena sikap guru yang tidak bersahabat dengan siswa. Tentunya ini menyalahi dari aturan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Yang seharusnya cara atau gaya ini harus selalu dipegang teguh oleh semua guru.
Semenjak di bangku kuliah para dosen sudah mengingatkan bahwa kita (guru) akan menjadi seorang artis, dimana setiap penampilan akan selalu diperhatikan oleh siswa dari ujung rambut hingga ujung kaki. Di era sekarang ini bukan saja penampilan yang diperhatikan siswa bahkan cara mengajarpun selalu menjadi sorotan. Artinya Guru dituntut menjadi seorang entertain sejati yang dituntut untuk selalu menampilkan perannya dengan baik, bila ingin disukai oleh siswanya, dan tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan effektif. Salah satu modal yang paling sederhana adalah memiliki sense of humor.
The American heritage dictionary mendefinisikan sense of humor sebagai kemampuan untuk mengamati , menikmati, atau mengekspresikan yang lucu (Apte:2002) Dengan demikian maka yang dinamakan sense of humor adalah kemampuan untuk menghubungkan sesuatu hal dengan kesenangan, tertawa, bercanda dan sebagainya. Kemampuan membuat sesuatu hal menjadi sesuatu yang lucu dan menarik itu tidaklah mudah. Kemampuan ini harus sering diasah melalui sesering mungkin membaca kumpulan humor-humor yang lucu, dan kemudian kita menyeleksinya mana cerita humor yang pas sesuai dengan makna pembelajaran yang kita butuhkan.
Guru yang memiliki sense of humor pasti akan selalu disukai dan dinanti oleh siswa , sehingga setidaknya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, hal ini dikarenakan dalam pembelajarannya dirasakan sangat menyenangkan. Siswa akan merasa rugi apabila tidak masuk sekolah, oleh karena itu ia akan berusaha sebisa mungkin untuk selalu bersekolah.
Melalui sense of humor Guru sangat mudah untuk berinteraksi, lebih imajinatif, dan terbuka. Sehingga guru yang memiliki sense of humor selalu disenangi oleh semua siswa, dan selalu ditunggu humornya. Namun dalam memberikan humor kepada siswa agar dihindari humor yang agak berbau porno, karena humor ini tidak disenangi terutama oleh Siswa perempuan, dan tidak memanggil siswa dengan nama yang kurang pantas, ini dapat menyakitkan hati siswa tersebut.
Seandainya semua guru memiliki kemampuan sense of humor maka dalam setiap penyampaian pembelajaran pasti selalu menyisipkan hal-hal yang lucu tentunya dalam proporsi yang wajar dan tidak menganggu tujuan dari pembelajaran , maka situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan dapat terwujudkan. Intinya dengan kemampuan sense of humor yang dimiliki oleh guru dapat mengeliminasi siswa yang sering bolos dan memudahkan berinteraksi dengan siswa. Sehingga guru dapat mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa , hal ini disebabkan oleh siswa merasa dekat dengan gurunya.
Melalui kemampuan sense of humor yang dimiliki oleh guru maka motivasi belajar akan terdongkrak, dan tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan efektif.
Penulis
Iwan Rudi Setiawan
Guru SMA PGRI Cililin dan SMAN 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat.