Gempa 7,3 Skala Rihter mengguncang Priangan
Rabu (2/9/09) jam 14.55 WIB wilayah priangan diguncang gempa dengan ukuran 7,3 Skala Rihter, dengan pusat gempa di wilayah Tasikmalaya tepatnya sekitar 142 Km arah barat daya dengan kedalaman 30 Km. Gempa tersebut berlangsung sekitar 1,5 menit.
Akibat gempa tersebut menelan korban sebanyak 72 jiwa yang tersebar di 7 kabupaten seperti kabupaten Cianjur 31 orang, Garut 9 orang, Tasikmalaya 5 orang, Kab. Bandung 17 orang, Bandung Barat 1 orang, Bogor 2 orang dan Kabupaten Ciamis 7 orang, Di kabupaten Cianjur dimungkinkan lebih besar lagi mengingat pada wilayah Cianjur diikuti dengan terjadinya longsor, yang mengubur sekitar 50 rumah dan dihuni sekitar 200 jiwa.
Sementara bukan hanya jiwa saja yang melayang akibat gempa tersebut, rumah-rumahpun pada hancur sebanyak 83.382 rumah dengan komposisi 8.056 rumah tergolong ruksak berat, dan sisanya 75.327 ruksak ringan, keruksakan pesantren 23 dengan kategori 2 ruksak berat dan 21 ruksak ringan, dan 128 mesjid Ruksak, 44 mesjid dinyatakan ruksak berat dan 84 dinyatakan ruksak ringan. Untuk perkantoran 3 kantor ruksak berat dan 14 Ruksak ringan.
Akibat rumah warga pada ruksak maka sebanayak 210.292 jiwa melakukan pengungsian ketempat-tempat yang diperkirakan aman . jumlah pengungsi terbanyak dilakukan oleh warga tasikmalaya sebanyak 142.577 jiwa.
Anekdot sekitar Gempa.
Ketika gempa terjadi penulis sedang mengetik dikamar, tiba tiba terdengar suara gemuruh yang berasal seperti dari atap seng, saat itu penulis masih asik menulis, diperkirakan suara gemuruh seng tersebut dari atap gudang tetangga. Tak lama dari itu tiba-tiba dirasakan bumi berguncang, wah-wah gempa nih, penulis keluar kamar dan menarik tangan anakku yang perempuan untuk mengajak keluar lewat pintu depan, tanpa disadari lengan kanannya ditarik pula oleh ibunya diajak keluar lewat pintu belakang. Jadi pada saat itu terjadi tari menarik tangan anak saya.
Ketika diluar sangat terasa sekali guncangan bumi dan Nampak jelas bangunan rumah tetangga bergerak-gerak seolah-olah akan rubuh, dan tiba-tiba brak….brak tembok rumah tetangga runtuh , kejadian tersebut dilihat bersama antara aku, istri dan anaku sambil berpeluk-pelukan, di depan rumah. Terlihat dilapang badminton tetangga telah ngumpul tetangga dekatku, dan terlihat suaminya memegang istri-istrinya karena istri-istrinya pingsan.
Salah seorang temanku bernama Haris hasanudin menceritakan bagaimana kejadian gempa di daerahnya. Pada saat terjadi gempa sedang menyolatkan mayit tetangganya, namun tiba-tiba sang imam lari entah melihat keranda yang bergoyang-goyang atau memang merasakan gempa. Melihat sang Imam lari ke luar masjid maka secara serempak para ma’mumpun ikut berhamburan ke luar masjid, Masya Allah.
Sementara Riana Abas menceritakan salah seorang Guru SMAN di Bandung Barat terinjak-injak oleh siswanya ketika berebutan keluar dari ruang belajar. Namun setelah diselidiki kejadian tersebut hanya imajinasi pak abas saja.
Adakah para pembaca yang mengalami hal-hal lucu ketika gempa silahkan buat komennta dibawah pada kolom yang telah disediakan.